Selasa, 04 Januari 2011

Pecandu Film Porno Lebih Emosional dan Rusak Keluarga

Para periset ini menyimpulkan, melihat konten porno bisa merusak hubungan keluarga, menimbulkan kecemasan dan memicu depresi.

Hidayatullah.com—Ini peringatan bagi Anda, pria yang suka menonton atau mengakses adegan porno. Menurut penelitian, pria yang kecanduan menonton adegan film porno bisa memunculkan dampak negatif, khususnya kepada pasangan.



Menurut laporan yang dilansir dari Timesofindia, dampak negatif yang muncul, antara lain, sebagian pria bisa memonopoli hubungan seksual. Pria bisa menganggap pasangannya pasti siap memenuhi semua keinginannya bercinta, seperti yang sering dia tonton dalam film porno.

Pria yang sudah kecanduan menonton film erotis atau mengakses situs porno bisa menjadi kesal dan marah meledak-ledak ketika pasangan menolak untuk berperilaku layaknya bintang porno favoritnya.

Dampak negatif lainnya, pria yang ketagihan menonton film porno, dapat merasa sangat kecewa dengan kemampuannya seksual mereka sendiri.

Mereka cenderung membandingkan performa seksualnya dengan aktor film porno yang punya kemampuan bercintanya hebat.

Tipe pria ini bisa merasa sangat tidak percaya diri saat bercinta dengan pasangan. Mereka bisa merasa seperti pecundang seksual dan selalu khawatir bila tidak mampu memuaskan pasangan.

Sebagian pria menganggap wanita selalu siap bercinta. Dalam film porno wanita sering menjadi objek dan bisa bercinta kapan saja. Hal itu bisa membuat pria yang kecanduan pornografi beranggapan, wanita bisa siap kapan saja untuk diajak bercinta.

Padahal kenyataannya, wanita sangat dipengaruhi mood dan perasaan saat ingin bercinta.

Keluarga dan Depresi

Sebelum ini, studi di Australia oleh University of Sydney mengklaim, sekitar 70 persen pria dan 30 persen wanita gemar melihat kemesuman di dunia maya.

Tentunya aktivitas melihat konten porno online mempunyai beberapa dampak negatif. Apalagi kalau levelnya sudah mencapai taraf ketagihan. Bahkan menurut peneliti, saat ini ada orang yang tahan melihat porno dalam waktu berjam-jam.

"Melihat konten porno bakal jadi masalah besar jika orang jadi begitu asyik melihatnya selama 16 sampai 18 jam sehari tanpa melakukan hal lain, dengan dampak serius terhadap relasi, pekerjaan, studi dan keuangan," ucap Dr Gomathi Sithartan, pemimpin studi itu.

Para periset ini menyimpulkan, melihat konten porno secara berlebihan bisa merusak hubungan keluarga, menimbulkan kecemasan dan memicu depresi. Namun para pecandu porno sulit sembuh karena persoalannya memang sensitif sehingga mereka mungkin malu dengan kondisinya.

Memang jumlah pecandu yang menghubungi pusat konselor untuk mencari bantuan terus meningkat. Namun kebanyakan dari mereka baru mau mengaku ketagihan porno setelah beberapa kali konseling.

Dan tidak hanya golongan tertentu saja yang berpotensi jadi pecandu porno. "Kecanduan melanda semua kalangan, dari dokter, pengacara bahkan juga pemuka agama," ungkap Dr Sithartan.  
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar